Freeport Indonesia telah selesai membangun pabrik peleburan baru di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik di Jawa Timur, dan raksasa pertambangan ini mempersembahkan fasilitas baru ini sebagai hadiah untuk perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79.
Proyek besar ini memakan waktu kurang dari 5 tahun untuk diselesaikan.
“Kami mempersembahkan pabrik peleburan tembaga jalur tunggal terbesar di dunia –senilai hampir Rp 60 triliun– untuk hari kemerdekaan Indonesia ke-79. Ini adalah hadiah kami,” kata presiden direktur Freeport Indonesia Tony Wenas baru-baru ini kepada Investor Daily.
Menurut Tony, semuanya berjalan sesuai rencana. Pada tanggal 27 Juni, fasilitas tersebut menyalakan mesinnya dan prosesnya memakan waktu sekitar 6-10 minggu. “Semuanya sekarang terhubung. Pemanasan sekarang telah stabil dan dijaga pada suhu 800 derajat. Kami berharap dapat memulai pengumpanan terkonsentrasi pada minggu ketiga bulan Agustus,” kata Tony. https://globalmedicalslidell.com/
Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan meresmikan pabrik peleburan tersebut pada minggu keempat bulan Agustus. Saat itu, fasilitas tersebut sudah siap memproduksi katoda tembaga, meski baru akan mulai dengan kapasitas produksi 50 persen. Pabrik peleburan itu akan beroperasi dengan kapasitas penuh pada Desember 2024.
Tony mengakui bahwa proyek peleburan itu sempat menemui kendala. Banyak pihak yang sempat skeptis dengan proyek peleburan itu, ada yang mengatakan pembangunannya hanya sekadar “janji kosong” untuk mendapatkan perpanjangan izin. Pandemi Covid-19 juga turut menghambat pembangunan peleburan itu.
Proyek peleburan itu merupakan kesepakatan antara Freeport McMoran dan pemerintah Indonesia. Sebagai bagian dari izin pertambangan, Freeport harus membangun peleburan lima tahun setelah pemerintah mengeluarkan izin pertambangan pada 2018. Ini juga bukan peleburan pertama Freeport di Tanah Air. Pada 1996, perusahaan itu mendirikan PT Smelting dengan perusahaan multinasional Jepang Mitsubishi yang menangani operasinya. Sekitar 66 persen saham PT Smelting kini dimiliki Freeport.
“Pabrik peleburan [yang baru dibangun] ini mengintegrasikan proses bisnis kami,” kata Tony, seraya menambahkan bahwa produk tembaga yang akan diproduksi oleh fasilitas tersebut dapat memasok industri kendaraan listrik (EV) dan kabel, antara lain.
Freeport melihat potensi besar karena Indonesia berupaya beralih ke energi terbarukan. Panel surya 1 megawatt membutuhkan 5,5 ton tembaga. Satu megawatt pembangkit listrik tenaga angin membutuhkan 1,5 ton tembaga. Tony menambahkan: “Kami dapat menjadi bagian dari ekosistem EV. Kami juga dapat mendukung target transisi energi pemerintah.”
Tiongkok adalah konsumen tembaga terbesar di dunia, mengonsumsi sekitar setengah dari konsumsi global. Dunia mengonsumsi sekitar 20-25 juta ton tembaga dan akan meningkat menjadi 40-45 juta ton pada tahun 2040-2050. Seiring meningkatnya permintaan katoda tembaga, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global berkat pabrik peleburan tersebut.
Tiongkok juga memproduksi katode tembaga terbanyak di dunia, mencapai 12 juta ton, diikuti oleh Chili (2 juta ton), Kongo (1,9 juta ton), serta Rusia dan Jepang — yang produksinya masing-masing mencapai 1,4 juta ton. Indonesia akan memproduksi 1,5 juta ton katode tembaga karena PTFI memiliki dua smelter dan satu lagi milik Amman Mineral yang berkapasitas 500.000 ton — yang mungkin menempatkan negara ini di posisi keempat. Meskipun menjadi produsen utama, Tiongkok harus mengimpor bahan bakunya, tidak seperti Indonesia yang kaya sumber daya.
Tony mengatakan ia berharap smelter Freeport Indonesia juga akan membantu menarik investasi ke Indonesia. Hailiang Nova Material Indonesia asal Tiongkok telah membangun pabrik foil tembaga sejak 2023. Pabrik ini akan menyerap katode tembaga dan pada akhirnya mendukung ekosistem EV.
“Selain penciptaan lapangan kerja dan pasokan lokal, smelter ini dapat menarik investasi asing. Jawa Timur telah menjadi tujuan investasi utama selama beberapa tahun terakhir,” katanya.
Anggota DPR Eddy Soeparno juga mengomentari smelter Freeport Indonesia.
“Kami ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PTFI yang telah mencapai tahap operasional sesuai jadwal yang disepakati pemerintah. Semoga semuanya dapat berjalan lancar,” kata Eddy.