Tag: Stasiun Radio

Rayakan Hari Radio Nasional Ivy dan Molan Kenang Radio SK

MERAYAKAN Hari Radio Nasional yang jatuh terhadap 11 September, dua penyiar radio, Ivy Batuta dan Molan mengenang era muda mereka yang tumbuh besar bersama radio.

Ditemui di Kantor Mahaka Radio Integra, Rabu (11/9), mereka mengungkap tidak benar satu stasiun radio kesayangan. Ivy dan Molan kompak menyebut Radio Suara Kejayaan (SK) jadi tidak benar satu Stasiun Radio Favorit mereka.

Jadi ini adalah tidak benar satu radio dan dibilangnya radio humor dan kita berdua senang seluruh programnya karena amat menghibur. Jadi tidak benar satu Radio favorit kita adalah Radio SK (Suara Kejayaan) atau dikenal bersama radio senyum dan ketawa.

Dikatakan Molan dan Ivy, nyaris seluruh program di Radio SK merupakan favorit mereka dan tidak dulu ketinggalan untuk didengarkan tiap tiap harinya. Namun kecuali disuruh memilih, tiap-tiap miliki program kesayangan.

Kalau gue paling senang program Basho (Bagito Show) SK, serupa satu kembali senang program Kompor Diamore.

Diketahui Bagito Show merupakan program milik grup komedi Bagito, yang beranggota Dedi Gumelar (Miing), Didin Pinasti (Didin) dan Hadi Wibowo (Unang), program itu jadi tidak benar satu program paling dinanti terhadap masanya.

Sementara Kompor Diamore, merupakan program yang digawangi sejumlah penyiar seperti Alfiansyah Komeng, Sujarwo (Jarwo Kwat) hingga Rudi Sipit. Program ini terhitung jadi awal karir komedi seorang Komeng.

Baca Juga : Kemenhub wujud Pusat Integrasi Data Maritim

Kalau Gue senang programnya bang Abdel. Pokoknya gue terhibur banget serupa Radio SK, ibaratnya dulu sebelum ada yang namanya stand up comedy, itu ada mereka. Dan gue dapat bilang nyaris tiap tiap hari dengerin Radio SK.

Diketahui, terhadap masanya Radio SK merupakan radio humor yang paling terkenal. Tidak sedikit pelawak senior yang kondang saat ini lahir berasal dari Radio SK. Sayang Radio SK mengakhiri siarannya terhadap th. 1999, dan terhadap saat th. baru 2000 merupakan awal berasal dari peralihan manajemen Radio SK kepada Hard Rock FM. (Rif/M-4)

Kemenhub wujud Pusat Integrasi Data Maritim

Kementerian Perhubungan lewat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut membentuk Pusat Integrasi Data Maritim atau Maritime Coordination Center (MCC) yang berfungsi sebagai Pusat Integrasi Data Maritim di dalam rangka meningkatkan koordinasi dan efektivitas keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

“Pembentukan MCC ini mempunyai tujuan untuk menjadi Pusat Integrasi Data Maritim Indonesia, yang dioperasikan selama 24 jam oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bersama dengan personil yang terdiri berasal dari pegawai Direktorat Kenavigasian dan Pegawai Direktorat Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP),” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi di dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut Antoni menjelaskan, beberapa kegiatan yang dikerjakan di MCC, diantaranya menerima dan menyampaikan Info keselamatan pelayaran atau Maritime Safety Information (MSI) cocok Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 22 Tahun 2024 berkenaan Pedoman Penyelenggaraan Penyiaran Informasi Keselamatan Pelayaran (Maritime Safety Information/MSI).

Selain itu, melaksanakan Rapat Harian Regional Data Center (RDC) secara daring, yang termasuk Wilayah Bagian Timur, Wilayah Bagian Tengah dan Wilayah Bagian Barat, dan juga sebabkan laporan perihal Navigational warning & Search plus Rescue (SAR) Information plus other related Information Safety For Ship.

Baca Juga : Smelter Terbesar Di Indonesia Siap Hadir 2025

“MCC terhitung sediakan information dan Info pemantauan, pengawasan, keamanan dan keselamatan pelayaran, bantuan lingkungan maritim di perairan Indonesia dan juga mengidentifikasi dan mendeteksi keberadaan kapal dan juga pergerakan kapal secara aktual (realtime) di perairan Indonesia dan perairan internasional bagi kapal yang berbendera Indonesia,” urainya.

Tak cuma itu, MCC terhitung melaksanakan prosedur komunikasi dan pelaporan di dalam suasana darurat cocok Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 549 Tahun 2024 berkenaan Prosedur Komunikasi dan Pelaporan Kapal di dalam Keadaan Marabahaya atau Darurat di Perairan Indonesia.

MCC udah mengkoordinasikan penyiaran Informasi Keselamatan Pelayaran dan terintegrasi bersama dengan Stasiun Radio Pantai (SROP), Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun NAVTEX punya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia.

MCC terhitung udah terintegrasi information berasal dari bermacam Aplikasi, Badan, Kementerian atau Lembaga lain seperti Sistem Identifikasi Otomatis untuk pemantauan kapal meliputi Automatic Identification System (AIS) Satellite dan AIS Terrestrial yang sanggup diakses lewat aplikasi atau web site web site I-Motion dan AIS Live, sistem pelacakan dan identifikasi jarak jauh (LRIT).

Selain itu, terkandung pula information berasal dari BMKG yang termasuk Informasi Cuaca berasal dari BMKG yang sanggup diakses lewat web site web site INA WIS, information Pushidrosal meliputi Informasi Hidrografi dan Oseanografi, dan juga Operasi Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (BASARNAS).

“Untuk optimalisasi operasional MCC, pasti kudu bantuan dan kerja serupa berasal dari seluruh Kementerian dan Lembaga perihal di dalam rangka membantu tugas dan faedah MCC sehingga ke depan kita dapat tetap meningkatkan koordinasi dan kolaborasi bersama dengan lembaga terkait.

Sandiaga Uno pamerkan memorabilia rekaman musik

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan memorabilia koleksi rekaman langka dan peralatan siaran punya Mas Yos, seorang pionir rekaman musik dan radio tahun 60-an.

Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Syaifullah Agam menyampaikan bahwa pameran tersebut merupakan bagian berasal dari peluncuran buku biografi berjudul “Panggil Saya Mas Yos”.

“Jika kita menghendaki memahami bagaimana industri musik Indonesia sanggup berkembang jadi sebesar sekarang, kita kudu mengawali berasal dari Mas Yos,” kata Syaifullah Agam di Jakarta, Rabu.

Syaifullah Agam menyampaikan bahwa lewat keberanian dan visi pria yang mempunyai nama asli Suyoso Karsono tersebut, kelanjutannya tercipta infrastruktur yang sangat mungkin musik dan budaya tenar Indonesia berkembang.

Mas Yos terhitung dijuluki “The Singing Commodore” lantaran hasrat dan minat kuatnya terhadap musik kala dia masih sebagai perwira AURI.

Menurut Agam, Mas Yos sudah memberi tambahan pengaruh penting terhadap peristiwa perjalanan musik di negeri ini.

Baca Juga : Cagar budaya berasal dari bawah tanah

Ia sudah mengawali ekonomi kreatif didalam dunia musik pasca kemerdekaan Republik Indonesia di dunia rekaman piringan hitam sejak tahun 1951 sampai sekarang dengan label rekaman piringan hitam Irama, J&B, dan Elshinta, dan juga radio komersial Elshinta Broadcasting System dan juga radio Suara Irama Indah.

Tidak hanya itu, Mas Yos terhitung dulu berkolaborasi dengan Waldjinah, Marini, Henny Poerwonegoro, Lilies Suryani, Koes Bersaudara, Usman Bersaudara, Bob Tutupoly, Kris Biantoro, Aida Mustafa, Widyawati (Trio Visca), Dara Puspita.

Tidak hanya di bidang musik, Mas Yos terhitung jadi pelopor di dunia radio. Pada tahun 1966, dia mendirikan Radio AM Elshinta, radio swasta komersial pertama di Indonesia yang sesudah itu jadi ikon media penyiaran dengan beragam program off-air, relay internasional berasal dari BBC UK, VOA US, dan Hilversum Belanda.

Santoso, Mien Uno, Tuning Sukobagyo, Nien Lesmana, Rudy Gontha, masih banyak lagi.

Mas Yos melanjutkan inovasinya di bidang radio dengan mendirikan Radio Suara Irama Indah terhadap tahun 1974, stasiun radio FM komersial pertama di Indonesia dengan kualitas stereo, yang jadi pelopor didalam memutarkan lagu-lagu terkini di kalangan pendengar muda.

“Pameran yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat ini dapat tersedia untuk publik sampai sepekan ke depan untuk memberi tambahan kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan segera jejak warisan yang Mas Yos tinggalkan,” katanya.

Cagar budaya berasal dari bawah tanah

Terkubur dan terpendam didalam tanah, benda itu terangkat untuk tunjukkan kejayaan tanah air di masa lalu. Meski nampak kuning usang dan udah pudar, sejarahnya dapat terukir abadi.
Kini, benda yang tertata didalam kaca itu seakan siap bercerita menuturkan banyak kisah.

Kisah lama itu terpampang nyata untuk menjadi pelajaran dan sanggup melahirkan histori baru terhadap masa depan.

Debu itu terembus pelan dikala cagar budaya ditemukan berasal dari bawah tanah oleh PT MRT Jakarta pas pembangunan Fase 2A Bundaran HI-Kota yang terjadi terhadap Desember 2021.

Proyek MRT Fase 2A bersama panjang 5,8 kilometer terbagi dua segmen, yakni segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai terhadap 2027 dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai terhadap 2029.

Fase 2A MRT Jakarta dibangun bersama ongkos kira-kira Rp22,5 triliun lewat dana utang kerja sama bersama pemerintah Jepang. Lokasinya yang berada di kawasan peninggalan histori menjadikan proses pembangunan beriringan bersama pelestarian objek cagar budaya.

Baca Juga : BRIN buat satelit untuk peringatan dini bencana

Sebelum konstruksi dimulai, dilakukan pekerjaan prakonstruksi bersama lakukan survei bangunan cagar budaya dan mengidentifikasi lebih lanjut temuan arkeologi yang berada di bawah tanah.

Dalam penanganannya, MRT Jakarta berkoordinasi bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Dinas Kebudayaan, dan pakar arkeologi yang sejalan bersama UU No 10 Tahun 2011 berkenaan Cagar Budaya.

Selama proses ekskavasi ditemukan artefak atau benda bersejarah, terasa berasal dari tulang sendi dan gigi hewan pemamah biak seperti kerbau, fragmen keramik China, fragmen keramik Eropa, peluru, botol tembikar, hingga koin Belanda. Temuan artefak berikut diperkirakan berasal berasal dari abad 18 hingga 20 Masehi.

Puluhan artefak itu ditemukan di 14 titik penggalian selama kawasan konstruksi MRT Fase 2A, yakni bawah tanah Jalan MH. Thamrin dan sebagian Jalan Medan Merdeka Barat. Ragam artefak berikut ditemukan bersama penggalian kedalaman 100–150 sentimeter.

Kemudian, ditemukan sejumlah objek cagar budaya maupun objek yang dikira cagar budaya (OBCD) yakni Jembatan Glodok, saluran pipa air kuno Batavia (Terakota), rel trem Batavia, cerucuk kayu, Tugu Jam Thamrin, dan temuan lepas lainnya.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina didalam diskusi “Jakarta berasal dari Bawah Tanah” di Bentara Budaya Jakarta, menyebutkan pas ini Tugu Jam Thamrin tetap tersimpan pas di area Silang Barat Daya Monas.

Nantinya, tugu jam berikut dapat dikembalikan ke wilayah awal mulanya dan dapat tersambung bersama struktur stasiun Thamrin.

Pemindahan objek cagar budaya itu dilakukan terhadap Desember 2021. Pemindahan dibagi menjadi tiga bagian, diangkat, dan ditaruh di area penyimpanan sementara.

Ditekankan pentingnya ketelitian didalam pemindahan, mengingat usia berasal dari Tugu Jam Thamrin yang dibangun terhadap 1969 dan menjadi tugu jam pertama yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

BRIN buat satelit untuk peringatan dini bencana

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan satelit konstelasi nasional yang mengorbit di lintasan ekuatorial bersama misi utama untuk proses peringatan bencana.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Teknologi Satelit, Eriko Nasemudin Nasser, menyatakan pihaknya berencana 10 unit satelit untuk termasuk semua lokasi Indonesia.

“Satelit yang beroperasi berjumlah sembilan unit, tetapi satu satelit lainnya menjadi cadangan,” ujarnya didalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin.

Eriko menyatakan satelit itu nantinya dapat menghimpun knowledge dari bermacam sensor, proses peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS), automatic weather system (AWS), dan sensor peringatan gempa serta magnetometer.

TEWS terdiri atas sensor pakai surut yang sanggup mendeteksi dan mengukur ketinggian air laut di pantai serta tsunami buoy yang sanggup mendeteksi gelombang di lautan secara aktual.

Sedangkan, sensor AWS merupakan sebuah perangkat yang secara otomatis mengirimkan Info cuaca bersifat kecepatan angin, tekanan udara, kelembapan, temperatur, dan curah hujan.

Baca Artikel : Relawan Pacitan Optimalkan Radio

Adapun peringatan gempa memakai seismograf untuk mendeteksi dan merekam gempa. Kemudian mengirimkan peringatan secara realtime kepada pusat informasi.

“Selain itu, terdapat magnetometer untuk mengukur medan magnet bumi yang sanggup digunakan untuk memprediksi bencana,” kata Eriko.

Tak cuma untuk peringatan dini bencana, satelit-satelit itu juga punya misi untuk proses komunikasi saat bencana sebab saat kondisi darurat, proses komunikasi yang sanggup diandalkan adalah lewat satelit.

Menurut Eriko, proses komunikasi memakai voice repeater menjadi keliru satu solusi alternatif yang murah dan mudah.

“Sistem itu sudah dibuktikan oleh satelit LAPAN-A2 yang menopang komunikasi darurat terhadap saat kondisi tanggap bencana,” paparnya.

Misi lain dari satelit Nusantara Equatorial IoT (NEI) juga berfungsi untuk pengawasan maritim dan pemantauan pesawat udara. Pengawasan maritim ditunaikan secara otomatis bersama membawa muatan proses pengidentifikasian otomatis atau AIS untuk memantau kapal sebagaimana sudah ditunaikan oleh satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3.

Lebih lanjut Eriko memberikan bahwa desain awal satelit NEI sudah selesai sejak preliminary design liat ditunaikan terhadap 29 Desember 2020 sampai 22 Januari 2021). Sedangkan, desain rinci di level komponen sudah dimulai sejak Februari 2021.

“Beberapa komponen layaknya komponen muatan-muatan perihal AIS, ADS-B, dan IoT sudah selesai di tahun 2023,” ucapnya.

BRIN saat ini melalukan proses desain rinci di level subsistem untuk muatan utama. Sementara subsistem di bawah Sistem Bus sedang selesaikan desain rinci di level komponen, layaknya baterai, panel surya dan system deployment, struktur utama, sensor dan actuator subsistem ADCS (Attitude Determination And Control System), propulsi, OBC (On-Board Computer), dan TTC (Telemetry, Tracking and Command).

BRIN menargetkan tahun ini sanggup selesaikan desain rinci di level komponen perihal satelit-satelit tersebut.

Adapun riset lainnya perihal dampak radiasi di lingkungan orbit terhadap komponen elektronik, muatan satelit dan user terminal berbasis software design radio, solar panel deployment system and hold down release mechanism, attitude and orbit determination control algorithm, dan lain-lain tiap-tiap membawa target publikasi ilmiah serta kekayaan intelektual.

Sistem satelit dioperasikan secara realtime lewat konstelasi sembilan satelit terhadap orbit ekuatorial bersama ketinggian 600 kilometer, agar sanggup termasuk semua lokasi Indonesia.

Untuk menopang operasi realtime tersebut, BRIN mempersiapkan empat stasiun bumi pengendali di Bogor, Bukittinggi, Parepare, dan Biak.

Eriko menyaksikan bahwa pemanfaatan satelit tersebut sanggup tingkatkan efisiensi pembiayaan 9,5 kali lipat dibandingkan menyewa satelit asing.

“Terdapat penghematan devisa kurang lebih 111 juta dolar AS per tahun. Sistem itu pun dapat mendorong industri sensor kebencanaan berbasis satelit di Indonesia secara mandiri,” pungkasnya.

Relawan Pacitan Optimalkan Radio

Radio komunikasi memegang guna perlu dalam penyampaian informasi kebencanaan, terutama saat darurat di mana moda lain tidak berfungsi. Karenanya penyampaian pesan perlu dikerjakan bersama jelas. Jika tidak, kesempatan multitafsir pun mampu terjadi. Dampaknya mampu dibayangkan. Penanganan bencana berpotensi keliru sasaran.
Begitulah analisis diskusi yang terjadi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan, Jalan HOS Cokroaminoto. Dalam aktivitas yang bertajuk ‘Asah Terampil Relawan Komunikasi Radio saat Darurat Bencana’, sejumlah isu pun mengemuka. Mulai dari trick memanfaatkan perangkat, penentuan istilah, hingga tata krama berkomunikasi di udara.

Di depan puluhan breaker, pegiat komunikasi Agus Hadi Prabowo mula-mula menyebutkan pentingnya peran diseminasi informasi kebencanaan melalui radio. Hal itu terutama menyangkut laporan perihal dari kawasan pelosok. Oleh dikarenakan itu, operator semestinya memanfaatkan pola komunikasi yang efektif. Caranya bersama berbahasa lugas, singkat, namun jelas.

“Istilahnya loud plus clear. Saat darurat seperti itu sebaiknya menanggalkan nama udara atau nama samaran. Gunakan nama asli dan juga sebutan benda cocok bersama nama aslinya,” papar pria yang puluhan tahun malang melintang di dunia radio amatir.

Tidak itu saja, sebelum akan memanfaatkan pesawat radio, operator semestinya menyiapkan seluruh perangkat pendukung. Mereka terhitung perlu mengetahui karakteristik masing-masing peralatan. Hal itu perlu dikarenakan kecuali pemakaian fasilitas tidak dikerjakan bersama benar, maka daya pancar radio dipastikan tidak maksimal.

Baca Juga : alamcloud | Streaming dan dengarkan musik online secara gratis terbaru

Misalnya pada pesawat (radio), kabel, dan antenanya tidak match maka kinerjanya menurun. Risiko paling buruk, pesawat radio bakal rusak,” papar pensiunan pegawai di jajaran Kementerian Agama RI ini.

Beragam inspirasi terhitung mengemuka dalam ajang sarasehan yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) itu. Satu di antaranya perihal perlunya penyediaan frekuensi spesifik yang cuma digunakan saat darurat. Penggunaannya mampu memanfaatkan stasiun pancar ulang punya Badan Penanggulangan Bencana tempat (BPBD) yang sepanjang ini sudah ada.

Edy Suwito, pegiat komunikasi dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) berharap fasilitasi selanjutnya mampu dikerjakan oleh BPBD. Dirinya apalagi mengusulkan pemakaian kanal frekuensi spesifik untuk disepakati menjadi jalan komunikasi kebencanaan. Tentu saja kanal yang digunakan perlu dilengkapi legalitas perizinan cocok ketentuan yang berlaku.

“Jadi tanpa menyaksikan (operator) dari organisasi apa, yang perlu tujuannya adalah menunjang melaporkan informasi kebencanaan sehingga penanganan mampu lebih cepat,” papar pria yang tinggal di Kecamatan Punung.

Dongkrak Pariwisata Stasiun Klaten Direvitalisasi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merevitalisasi Stasiun Klaten di Jawa Tengah untuk memperkuat sektor pariwisata di kawasan tersebut.
“Hari ini aku sengaja ke Stasiun Klaten. Sesuai bersama wejangan Pak Jokowi waktu itu, stasiun ini wajib direvitalisasi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di sela meninjau Stasiun Klaten, seperti dikutip berasal dari Antara.

Budi menyebutkan revitalisasi tersebut merupakan beautifikasi untuk membantu aglomerasi Solo-Klaten-Yogyakarta-Purworejo untuk jadi satu kesatuan.

“Apalagi rute ini banyak orang laju atau pulang hari. Dari satu daerah ke daerah yang lain, maka berasal dari satu titik yang merupakan peninggalan sejarah wajib kita revitalisasi cocok wujud aslinya,” kata Budi.

Ia menyebutkan revitalisasi tersebut selamanya memperhatikan tata arsitek yang cantik bersama mempertahankan wujud asli bangunan lama.

Baca Artikel : Kejari Gresik Larang Wartawan Foto Tersangka Kasus Korupsi

“Kami termasuk berencana membangun stasiun di seberang arah terminal. Jadi stasiun ini dapat untuk jarak jauh, sedang di sebelah selatan itu untuk perjalanan lokal yang sehari sanggup 24 perjalanan,” katanya.

Stasiun Klaten merupakan bagian berasal dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang diresmikan pada 9 Juli 1871, dan termasuk stasiun pertama yang dibangun di antara Solo-Jogja. Menhub Budi engatakan beautifikasi Stasiun Klaten dijalankan untuk tekankan kenyamanan pelanggan.

Pada tinjauannya di Stasiun Klaten, Budi sempat berinteraksi bersama sejumlah penumpang yang tunggu kereta api.

Selain itu, Budi termasuk meninjau sebagian ruangan yang tersedia di didalam stasiun serta kawasan parkir di stasiun.

“Harapannya Klaten memiliki titik-titik yang cantik untuk dikembangkan sebagai pariwisata, termasuk yang memiliki hobi kuliner, di sini sanggup tersedia kuliner yang enak seperti ayam atau garang asem,” kata dia lagi.